LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOKIMIA
“IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT”
“IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT”
OLEH
Nama : Asima Rohana Sinaga
NPM : EG011008
Program Studi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok : I (satu)
Hari/jam : Jum’at/14.00 WIB
Tanggal : 07 Desember 2012
Nama Asisten : 1.Meiddi Rahmanto
2.Sukriyanto
DOSEN : Dra. Devi Silsia, M.Si
Objek Praktikum
: IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
LABORATORIUM
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
DAFTAR
ISI
Halaman Judul ................................................................................................ i
Daftar isi .......................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 2-7
BAB
III METODOLOGI ............................................................................. 8-10
3.1 Alat dan Bahan........................................................................................... 8
3.2 Prosedur Percobaan.................................................................................... 9-10
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 11-13
4.1 Hasil Pengamatan....................................................................................... 11
4.2 Pembahasan................................................................................................ 12-13
BAB
V PENUTUP......................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan................................................................................................. 14
5.2 Saran........................................................................................................... 14
Jawaban Pertanyaan ........................................................................................ 15
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................... 16
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Karbohidrat
bersama seyawa lemak dan protein memegang peranan dasar bagi kehidupan di bumi.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dalam sumber tenaga yang terdapat
dalam tumbuhan dan hewan. Selain itu
karbohiidrat juga menjadi komponen stuktur penting pada mahluk hidup
dalam bentuk serat (fiber), seperti
selulosa, pektim, derta lignin. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang
diperlukan tubuh.
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa
organic yang tersusun hanya dari atom karbon, hydrogen. Karbohidrat digolongkan
kedalam 3 golongan yaitu Monosakarida, Olisakarida, dan Polisakarida. Jenis
karbohidrat yang sangat banyak maka diperlukan pengetahuan dasar tentang sifat
fisik dan kimia karbohidrat, selain itu keragaman jenis karbohidrat memerlukan
cara pengujian yang berbeda.
Karbohidrat yang berasal dari makanan kita sehari-hari,
dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolism. Hasil metabolism karbohidrat
antara lain yaitu Glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah
karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan
otot sebagai sumber energi. Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada
dasarnya berasal dari energi matahari, yaitu glukosa yang dibentuk dari karbon
dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Dan
selanjutnya glukosa yang terjadi di ubah menjadi amilum dan disimpan dalam
bagian lain, misalnya pada buah, dan
umbi-umbian.
1.2
Tujuan
Percobaan ini bertujuan
untuk mengidentifikasi jenis-jenis karbohidrat yang terdapat dalam tanaman dan
buah-buahan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Karbohidrat merupakan persenyawaan antara karbon, hidrogen, dan oksigen
yang terdapat di alam dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Melihat rumus
empiris tersebut, maka senyawa ini pernah diduga sebagai ”hidrat dari karbon”,
sehingga disebut sebagai karbohidrat. Sejak tahun 1880 telah disadari bahwa
gagasan ”hidrat dari karbon” merupakan gagasan yang tidak benar. Hal ini karena
ada beberapa senyawa yang mempunyai rumus empiris seperti karbohidrat tetapi
bukan karbohidrat.
Asam asetat misalnya dapat ditulis (C2(H2O)2
dan formaldehid dengan rumus CH2O atau HCHO. Dengan demikian suatu
senyawa termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja,
tetapi yang paling penting ialah rumus
strukturnya Dari rumus struktur akan
terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat
yaitu gugus fungsi karbonil(aldehid dan keton). Gugus-gugus fungsi itulah yang
menentukan sifat senyawa tersebut. Berdasarkan gugus yang ada pada molekul karbohidrat
dapat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida dan polihidroksiketon
atau senyawa yang menghasilkannya pada proses hidrolisis.
Di negara-negara sedang berkembang kurang lebih 80% energi makanan berasal dari
karbohidrat. Menurut Neraca Bahan Makanan 1990 yang dikeluarkan oleh Biro Pusat
Statistik, di Indonesia energi berasal dari karbohidrat merupakan 72% jumlah
energi rata-rata sehari yang dikonsumsi oleh penduduk. Di negara-negara maju
seperti AmerikaSerikat dan Eropa Barat, angka ini lebih rendah, yaitu rata-rata
50%. Nilai energi karbohidrat adalah 4 kkal per gram (Almatsier, 2010).
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis karbohidrat
terdiri atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana; karbohidrat kompleks
mempunyai lebih dari dua unit gula sederhana dalam satu molekul (Almatsier,
2010).
Karbohidrat sederhana terdiri atas (Almatsier, 2010) :
- Monosakarida yang terdiri atas jumlah atom C yang sama dengan molekul air, yaitu [C6(H2O)6] dan [C5(H2O)5];
- Disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida di mana untuk tiap 12 atom C ada 11 molekul air [C12(H2O)11];
- Gula alkohol merupakan bentuk alkohol dari monosakarida
- Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa, dan fruktosa.
Monosakrida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi
karbohidrat yang lebih sederhana. Monosakarida ini dapat diklasifikasikan
sebagai triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, atau heptosa, bergantung pada jumlah
atom karbon; dan sebagai aldosa atau ketosa bergantung pada gugus aldehida atau
keton yang dimilki senyawa tersebut (Murray dkk, 2009).
Gliseraldehid adalah aldosa yang paling sederhana, dan dihidroksiasetan adalah
ketosa yang paling sederhana pula. Aldosa atau ketosa lainnya dapat diturunkan
dari gliseraldehida atau dihidroksiaseton dengan cara menambahkan atom karbon,
masing-masing membawa gugus hidroksil.
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas
6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai
atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga
jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang
sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya
hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar
atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan
perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga
monosakarida tersebut (Almatsier, 2010).
Disakarida adalah produk kondensasi dua unit monosakarida. Ada empat jenis
disakarida yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan trehalosa.
Trehalosa tidak begitu penting dalam ilmu gizi. Kedua monosakarida yang saling
mengikat berupa ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen. Ikatan glikosidik
ini biasanya terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk
ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul. Hanya karbohidrat yang unit
monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa dapat dicernakan. Disakarida dapat
dipecah kembali menjadi dua molekul monosakarida melalui hidrolisis. Glukosa
terdapat pada empat jenis disakarida; monosakarida lainnya adalah fruktosa dan
galaktosa (Almatsier, 2010).
Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara sintetis. Ada
empat jenis gula alkohol, yaitu sorbitol, manitol, dulsitol, dan inositol.
Sorbitol terdapat di dalam beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari
glukosa. Sorbitol banyak digunakan dalam minuman dan makanan khusus pasien
diabetes, seperti minuman ringan, selai dan kue-kue. Manitol dan dulsitol
adalah alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa dan galaktosa. Secara
komersial, manitol diekstraksi dari sejenis rumput laut. Kedua jenis alkohol
ini banyak digunakan dalam industri pangan. Sedangkan inositol merupakan alkohol
siklis yang menyerupai glukosa. Inositol terdapat dalam banyak bahan makanan,
terutama dalam sekam serealia. Bentuk esternya dengan asam fitat menghambat
absorpsi kalsium dan zat besi dalam usus halus (Almatsier, 2010).
Oligosakarida adalah produk kondensasi tiga sampai sepuluh monosakarida.
Sebagian besar oligosakarida tidak dicerna oleh enzim dalam tubuh manusia
(Murray dkk, 2009).
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas
unit-unit glukosa, fruktosa dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini
terdapat di dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan.seperti halnya
polisakarida nonpati, oligosakarida ini di dalam usus besar mengalami
fermentasi (Almatsier, 2010).
Untuk
karbohidrat kompleks terdiri atas (Almatsier, 2010):
- Polisakarida yang terdiri atas lebih dari dua ikatan monosakarida.
- Serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati.
Polisakarida tersusun dari banyak unit monosakarida yang terikat antara satu
dengan yang lain melalui ikatan glikosida. Hidrolisis total dari polisakarida
menghasilkan monosakarida.
Polisakarida dapat dihidrolisis oleh asam atau enzim tertentu yang kerjanya
spesifik. Hidrolisis sebagian polisakarida menghasilkan oligosakarida dan dapat
digunakan untuk menentukan struktur molekul polisakarida (Sirajuddin dan
Najamuddin, 2011).
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana
yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercaban. Gula sederhana
ini terutama adalah glukosa. Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi
adalah pati, dekstrin, glikogen, dan polisakarida nonpati (Almatsier, 2010).
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan
karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati terutama terdapat
dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian. Jumlah unit glukosa dan
susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu sama lain bergantung jenis
tanaman asalnya. Rantai glukosa terikat satu sama lain melalui ikatan alfa yang
dapat dipecah dalam proses pencernaan (Almatsier, 2010).
Dekstrin merupakan produk antara pada pencernaan pati atau dibentuk melalui
hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam
makanan. Cairan glukosa dalam hal ini merupakan campuran dekstrin, maltosa,
glukosa, dan air. Dekstrin maltosa, suatu produk hasil hidrolisis parsial pati,
digunakan sebagai makanan bayi karena tidak mudah mengalami fermentasi dan
mudah dicernakan (Almatsier, 2010).
Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat
di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam hati dan
otot. Glikogen terdiri atas unit-unit glukosa dalam bentuk rantai lebih
bercabang. Struktur yang lebih bercabang ini membuat glikogen lebih mudah
dipecah. Glikogen dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di
dalam otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai
sumber energi untuk keperluan semua sel tubuh. Kelebihan glukosa melampaui kemampuan
menyimpannya dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam
jaringan lemak. Glikogen tidak merupakan sumber karbohidrat yang penting dalam
bahan makanan, karena hanya terdapat di dalam makanan berasal dari hewani dalam
jumlah terbatas (Almatsier, 2010).
Glikogen mempunyai struktur empiris yang serupa dengan amilum pada tumbuhan.
Pada proses hidrolisis, glikogen menghasilkan pula glukosa karena baik amilum
maupun glikogen, tersusun dari sejumlah satuan glukosa. Glikogen dalam air akan
membentuk koloid dan memberikan warna merah dangan larutan iodium. Pembentukan
glikogen dari glukosa dalam sel tubuh diatur oleh hormon insulin dan prosesnya
disebut glycogenesis. Sebaliknya, proses hidrolisis glikogen menjadi glukosa
disebut glycogenolisis (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011)
Mengenai penjelasan tentang serat, akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian
karena peranannya dalam mencegah berbagai penyakit. Definisi terakhir yang
diberikan untuk serat makanan adalah polisakarida nonpati yang menyatakan
polisakarida dinding sel. Ada dua golongan serat, yaitu yang tidak dapat larut
dan yang dapat larut dalam air. Serat yang tidak dapat larut dalam air adalah
selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Serat yang larut dalam air adalah pektin,
gum, mukilase, glukan dan algal (Almatsier, 2010).
Selulosa, hemiselulosa, dan lignin merupakan kerangka struktural semua
tumbuh-tumbuhan. Selulosa merupakan bagian utama dinding sel tumbuh-tumbuhan
yang terdiri atas polimer linier panjang hingga 10.000 unit glukosa terikat
dalam bentuk ikatan beta. Polimer karbohidrat dalam bentuk ikatan beta tidak
dapat dicernakan oleh enzim pencernaan manusia (Almatsier, 2010).
Pektin, gum, dan mukilase terdapat di sekeliling dan di dalam sel tumbuh-tumbuhan.
Ikatan-ikatan ini larut atau mengembang di dalam air sehingga membentuk gel.
Oleh karena itu, di dalam industri pangan digunakan sebagai bahan pengental,
emulsifer,dan stabilizer (Almatsier, 2010).
Pada umumnya, karbohidrat berupa serbuk putih yang mempunyai sifat sukar larut
dalam pelarut nonpolar, tetapi mudah larut dalam air. Kecuali polisakarida
bersifat tidak larut dalam air. Amilum dengan air dingin akan membentuk
suspensi dan bila dipanaskan akan terbentuk pembesaran berupa pasta dan bila didinginkan
akan membentuk koloid yang kental semacam gel (Sirajuddin dan Najamuddin,
2011).
Adapun fungsi dari karbohidrat diantaranya (Almatsier, 2010):
- Sumber energi : fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyak didapat alam dan harganya relatif murah. Karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera;sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.
- Pemberi rasa manis pada makanan : karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Sejak lahir manusia menyukai rasa manis. Alat kecapan pada ujung lidah merasakan rasa manis tersebut. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula paling manis.
- Penghemat protein : bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
- Pengatur metabolisme lemak : karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat,aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat.
- Membantu pengeluaran feses : karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus,sedangkan hemiselulosa dan pektin mampu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada sisa makanan yang akan dikeluarkan.
Bila tidak ada karbohidrat, asam amino dan gliserol yang berasal dari lemak
dapat diubah menjadi glukosa untuk keperluan energi otak dan sistem saraf
pusat. Oleh sebab itu, tidak ada ketentuan tentang kebutuhan karbohidrat sehari
untuk manusia. Untuk memelihara kesehatan, WHO (1990) menganjurkan agar 50-65%
konsumsi energi total berasal dari karbohidrat kompleks dan paling banyak hanya
10% berasal dari gula sederhana (Almatsier, 2010).
Analisa Kualiatif Karbohidrat :
1. Uji Molisch
a. Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
b. Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
c. Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi molish.
2. Uji Seliwanoff
- merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut juga ketosa
- Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna merah pada larutannya.
3. Uji Benedict
- merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas
- Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis
- biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3
- uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata serta adanya endapan.
4. Uji Barfoed
- Digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel
- Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange
5. Uji Iodin
- Digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida
- Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru
- Amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu
- sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat
6. Uji Fehling
- Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa, maltosa, dll)
- Uji positif ditandai dengan warna merah bata
1. Uji Molisch
a. Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
b. Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
c. Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi molish.
2. Uji Seliwanoff
- merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut juga ketosa
- Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna merah pada larutannya.
3. Uji Benedict
- merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas
- Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis
- biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3
- uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata serta adanya endapan.
4. Uji Barfoed
- Digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel
- Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange
5. Uji Iodin
- Digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida
- Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru
- Amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu
- sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat
6. Uji Fehling
- Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa, maltosa, dll)
- Uji positif ditandai dengan warna merah bata
BAB
III
METODOLOGI
3.1
Alat dan Bahan
Alat
yang digunakan :
·
Tabung reaksi
·
Corong
·
Penjepit tabung reaksi
·
Rak tabung reaksi
·
Gelas ukur 50 ml
·
Gelas ukur 25 ml
·
Pipet ukur 10 ml pakai pengisap
·
Pipet ukur 10 ml pakai pengisap
·
Gelas piala 50 ml
·
Erlenmeyer 50 ml
·
Spatel
·
Penangas air
·
Kompor listrik
·
Timbangan analitik
·
Pipet tetes
·
Sikat tabung reaksi
·
Botol semprot
·
Batang pengaduk kaca
·
Spatulla
·
Lumpang
Bahan
yang digunakan :
Bahan
Segar :
·
Glukosa
·
Fruktosa
·
Sukrosa
·
Maltosa
·
Arabinosa
·
Madu lebah
·
Tepung maizena
·
Tepung beras
·
Tepung terigu
·
Amilum
Bahan Kimia :
·
H2SO4
·
Alpha Naftol
·
Alkohol (etanol)
·
CuSO4
·
Natrium sitrat
·
Larutan fehling
·
Larutan benedict
3.2
Prosedur Kerja
3.2.1
IDENTIFIKASI UMUM KARBOHIDRAT
3.2.1.1
Uji Molisch
·
Kedalam tabung reaksi dimasukkan 3 ml
larutan sampel (bahan percobaan) dan 2 tetes pereaksi Molisch.
·
Ditambahkan perlahan-lahan melalui
dinding tabung reaksi sebanyak 3 ml asam sulfat pekat.
·
Jika sampel mengandung karbohidrat, maka
akan terbentuk cincin berwarna merah pada permukaan lapisan bawah. Warna merah
akan segera berubah dan larutan menjadi berwarna ungu tua. Setelah didiamkan
selama 2 menit, encerkan campuran tersebut dengan 5 ml air. Jika dalam cuplikan
terdapat karbohidrat, maka akan terjadi endapan berwarna ungu.
3.2.2
PENGENALAN MONOSAKARIDA BERDASARKAN SIFAT REDUKSI
3.2.2.1
Uji Fehling
·
Campurkan 2 tetes (0,05 g) sampel dengan
2-3 ml larutan fehling.
·
Panaskan dengan penangas air selama 3-4
menit. Amati endpan yang terjadi.
·
Uji gula pereduksi dapat dilakukan
dengan meneteskan pereaksi fehling panas pada larutan karbohidrat yang
mendidih. Jika terdapat gula pereduksi, warna biru dri pereaksi fehling akan
hilang dn endpan merah atau kuning dari adn Cu2O terbentuk.
3.2.2.2
Uji Benedict
·
Campurkan sampai homogen 5 ml
pereaksi Benedict dengan 0,4 ml (8
tetes) larutan sampel (bahan percobaan) di dalam tabung reaksi.
·
Didihkan selama 2 menit dan biarkan
menjadi dingin.
·
Jika dalam sampel tidak terdapat gula
pereduksi, larutan jernih, tetapi jika terdapat gula pereduksi, akan terbentuk
endapan CuO2.
3.2.3
PENGENALAN DISAKARIDA DAN POLISAKARIDA
3.2.3.1
Hidrolisa Pati
·
Masukkan larutan pati (masing-masing 2
ml) kedalam 3 tabung reaksi (beri label 1, 2, 3 ).
·
Tabung reaksi 1 ditambahkan 2 ml larutan
HCl 3 M.
·
Tabung reaksi 2 dan 3 ditambahkan dengan
2 ml air.
·
Letakkan tabung reaksi 1 dan 2 diatas
penangas air selama 5 menit, dan dinginkan sampai suhu kamar.
·
Tambahkan 3 ml larutan NaOH 3 M pada
tabung1.
·
Tambahkan 3 ml air pada tabung 2 dan 3.
·
Lakukan uji iodine terhadap ketiga
tabung raksi.
·
Masukkan 5 ml pereaksi Benedict pada
ketiga larutan dalam tabung reaksi dan amati fakta yang terjadi.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
Uji
Pengenalan Karbohidrat
No
|
Nama
Bahan
|
Warna yang dibentuk
|
Uji Molisch
|
||
1
|
Glukosa
|
Ada cincin, terbentuk endapan
|
2
|
Fruktosa
|
Ada cincin, terbentuk endapan
|
3
|
Sukrosa
|
Ada cincin, sedikit endapan
|
4
|
Maltosa
|
Ada cincin, terbentuk endapan
|
5
|
Madu lebah
|
Ada endapan
|
6
|
Tepung maizena
|
Ada endapan, menggumpal
|
7
|
Tepung beras
|
Ada endapan, menggumpal
|
8
|
Tepung terigu
|
Ada endapan, menggumpal
|
9
|
Amilum
|
Ada endapan, menggumpal
|
Uji
Pengenalan Monosakarida
No
|
Nama
Bahan
|
Warna yang terbentuk
|
|
Benedict
|
Fehling
|
||
1
|
Glukosa
|
Biru
|
Biru (-)
|
2
|
Fruktosa
|
Hijau kebiruan
|
Biru (-)
|
3
|
Sukrosa
|
Biru
|
Hijau (-)
|
4
|
Maltosa
|
Biru
|
-
|
5
|
Madu lebah
|
Hijau kekuningan
|
-
|
6
|
Tepung maizena
|
Biru
|
-
|
7
|
Tepung beras
|
Biru
|
+
|
8
|
Tepung terigu
|
Biru, endapan putih
|
Hijau kebiruan (+)
|
9
|
Amilum
|
Biru, endapan putih
|
-
|
Ket : - (tidak ada
endapan)
+ (ada endapan)
Uji
Pengenalan Disakarida dan Polisakarida
Hidrolisis
Pati
Nama Bahan
|
Hasil Pengamatan
|
||
Tabung Reaksi I
|
Tabung Reaksi II
|
Tabung Reaksi III
|
|
Pati (Tepung Terigu)
|
Berwarna biru tua dan terjadi endapan
putih yang melayang
|
Berwarna biru dan terjadi endapan
putih dibawahnya yang menunjukkan adanya karbohidrat
|
Berwarna biru muda dan terjadi sedikit
endapan putih yang menunjukkan adanya karbohidrat
|
4.2
Pembahasan
Karbohidrat ('hidrat
dari karbon',
hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani
σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula")
adalah segolongan besar senyawa organik
yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen
pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa
pada tumbuhan, kitin
pada hewan
dan jamur).
Bentuk
molekul
karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana yang disebut monosakarida,
misalnya glukosa, galaktosa,
dan fruktosa.
Banyak karbohidrat merupakan polimer
yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang
serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida,
misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida,
terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida
(rangkaian beberapa monosakarida).
Oleh
karena itu, dalam praktikum identifikasi karbohidrat ini dilakukan beberapa uji
yaitu mengenai identifikasi umum adanya karbohidrat pada suatu bahan. Dimana,
bahan yang digunakan dalam hal ini adalah glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa,
madu lebah, tepung maizena, tepung beras, tepung terigu, dan amilum. Dalam
identifikasi umum karbohidrat uji yang digunakan adalah uji molisch, dimana uji
molisch ini didasarkan pada reaksi antara
-naftol dengan furtural
atau hidroksimetil furtural hasil reaksi asam sulfat dengan karbohidrat. Hasil
dari uji molisch ini bila sampel yang dicobakan adalah terbentuk endapan
berwarna ungu, dari semua sampel (bahan) setelah ditambahkan dengan asam sulfat
pekat semuanya terbentuk endapan berwarna ungu, namun untuk sampel tepung
maizena, tepung beras, tepung terigu, dan amilum terjadi adanya gumpalan.
Sedangkan pada sampel glukosa, fruktosa, sukrosa dan maltosa terbentuk juga
adanya cincin.

Dalam
pengenalan monosakarida berdasarkan sifat reduksi, yaitu dilakukan dengan
melakukan uji fehling dan uji benedict. Dalam uji fehling aldehid mereduksi
larutan fehling menghasilkan endapan Cu2O yang berwarna kuning atau merah.
Dalam mengetahui adanya endapan yang terjadi bahan dicampurkan dengan larutan
fehling lalu dipanaskan dengan penangas air. Kemudian diamati endapan yang
terjadi. Dari hasil praktikum yang telah dilakukan semua bahan terdapat adanya
endapan kecuali dengan tepung beras dan tepung terigu. Jika dalam mengetahui
warna yang terbentuk dilakukan dengan cara mencampurkan pereduksi fehling
panas. Jika terdapat gula pereduksi maka warna biru dari pereaksi fehling akan
hilang dan endapan merah atau kuning dari Cu2O terbentuk. Dari sampel glukosa
dan fruktosa tidak terjadi perubahan warna tetap dengan warna biru, sedangkan
semua monosakarida menurut teori adalah termasuk gula pereduksi. Kesalahan yang
terjadi ini mungkin disebabkan oleh adanya ketidaktelitian dalam melakukan dan
meneteskan zat yang dicampurkan. Sedangkan
untuk sampel sukrosa dan tepung terigu terbentuk warna hijau kebiruan.
Kemudian
itu dalam uji benedict dapat dideteksi dengan adanya endapan Cu2O berwarna
merah. Dalam sampel yang telah diperoleh, tidak semua sampel terjadi perubahan
warna.
Sedangkan
dalam pengenalan disakarida dan polisakarida dilakukan dengan menghidrolisa
pati yaitu dengan sampel tepung terigu. Disakarida dan polisakarida dapat
diubah menjadi monosakarida oleh reaksi hidrolisis. Jika dalam reaksi hidrolisi
melibatkan air sebagai pereaksi, maka katalis akan berperan dalam tahap penentu
kecepatan reaksi. Dalam hidrolisa tepung terigu ini digunakan tiga tabung
reaksi, didalam tabung pertama dimasukkan HCl 2 ml lalu dipanaskan, setelah
dingin dilakukan uji iodine dan hasilnya adalah berwarna biru tua dan terjadi
endapan putih yang melayang. Untuk tabung yang kedua setelah sampel dimasukkan dicampur dengan air
dan dilakukan uji iodine sehingga hasilnya berwarna biru tua dan terjadi
endapan putih dibawahnya menunjukkan bahwa adanya karbohidrat polisakarida. Dan
untuk tabung yang ketiga, setelah dimasukkan sampel, ditambah dengan air yang
kemudian dibiarkan pada suhu kamar dan ditambahkan NaOH lalu dilakukan uji
iodine sehingga hasilnya adalah berwarna biru muda dan terjadi sedikit endapan
putih.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
·
Dalam melakukan identifikasi karbohidrat
dilakukan dengan cara uji molisch yang bereaksi positif dengan adanya endapan
berwarna ungu.
·
Semua monosakarida dan disakarida adalah
gula pereduksi kecuali sukrosa.
·
Uji pengenalan monosakarida dilakukan
dengan uji benedict dan uji fehling.
·
Disakarida dan polisakarida dapat diubah
menjadi monosakarida oleh reaksi hidrolisis.
5.2
Saran
·
Dalam proses percobaan sebaiknya
praktikan diharapkan dapat menjaga ketertiban didalam ruangan praktikum agar
praktikum yang dilaksanakan dengan baik.
·
Sebaiknya alat-alat yang ada
dilaboratorium, lebih dilengkapi lagi. Seperti alat penangas, sehingga tidak
perlu mengantri terlalu lama dalam melakukan pemanasan.
PERTANYAAN
DAN DISKUSI
Apakah ada perbedaan warna hasil
pengujian yang terjadi? Apa sebabnya?
Ada, karena setiap pengujian mempunyai parameter yang berbeda-beda dalam
menentukan sebuah percobaan dan teori. Misalnya dalam uji umum karbohidrat
terjadi perbeedan warna, hal tersebut karena adanya perbedaan strutur
molekulnya.
Mengapa uji molisch disebut uji yang
bukan spesifik untuk karbohidrat?
Pereaksi
Molish adalah α-naftol dalam alcohol 95%. Reaksi ini sangat efektif untuk uji
senyawa-senyawa yang dapat di dehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi senyawa
furfural atau furfural yang tersubtitusi. Seperti hidroksimetilfurfural. Warna
merah ungu yang terasa disebabkan oleh kondensasi furfural atatu turunannya
dengan α-naftol.
Untuk
larutan karbohidrat yang diperiksa, jika terlalu pekat apakah perlu diencerkan?
Perlu,
agar konsentrasinya tidak terlalu pekat.
DAFTAR
PUSTAKA
Adipedia. 2012.
http://www.adipedia.com/2012/12/karbohidrat-dan-uji-analisa-kualitatif.html
. Diakses 11
November 2012
Almatsier. S. 2010. Prinsip Dasar
Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Murray, R. K. dkk. 2009. Biokimia
Harper. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Sirajuddin, S dan Najamuddin, U.
2011. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar :
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
Numpang promosi!!!!
BalasHapusAyo gabung,, untuk pengguna android!!!!
Ada aplikasi Android baru ini agan-agan!!! Dan juga sangat bermanfaat sebagai penghasilan sampingan dengan kode update yang baru.
Ada bukti PO-nya juga lho!!! Search di google.com
Adek
Langsung aja :
1. Download aplikasi "WHAFF REWARD" langsung dari hp android kamu di playstore dan kemudian instal terus di jalankan.
2. Tunggu hingga muncul gambar.
Nb: jika ada tulisan koneksi error muat ulang kembali.
3. Setelah itu pilih tulisan masuk, ada di bagian atas kanan dari app tersebut.
4. Masuk atau login menggunakan "facebook" langsung di oke.
5. Pastikan ada tulisan "enter invite code" masukkan kode terbaru dan ter update "BA82665" (tanpa tanda petik) selanjutnya tekan oke.
Nb: jika tidak masukkan kode di atas tidak akan langsung mendapatkan $0,30
6. Akun langsung mendapat $0,30, bisa di cek di pojok kanan atas.
Ayo buruan gabung.!!!
Terbukti membayar
Jangan lupa kodenya yang paling baru "BA82665" tanpa tanda petik.
makasih atas infonyaa
BalasHapus