Rabu,
Hari
ini tepat ... tahun dia meninggalkan aku yaitu pada .......... yang lalu. kamu
meninggalkan bekas yang tak akan pernah terhapuskan, entah harus bagaimana aku
mengungkapkannya. entah beribu kata dan dusta yang ku terima tetap saja semua
itu tak terlupakan.
iya,
aku mungkin bisa tetap menerima keadaan ini, tetapi dari hati yang paling dalam, sangat sakit yang luar biasa kalo melihat dirimu bersama dengan dia. Terbakar, ya bisa dibilang terbakar.
semestinya aku harus sadar, sudah setahun yang lalu kau mengatakan kita benar-benar harus berpisah. tapi betapa hatiku seperti batu, waktu setahun itu adalah hanya segelintir waktu yang tidak pernah bisa aku melupakan mu.
aku mungkin bisa tetap menerima keadaan ini, tetapi dari hati yang paling dalam, sangat sakit yang luar biasa kalo melihat dirimu bersama dengan dia. Terbakar, ya bisa dibilang terbakar.
semestinya aku harus sadar, sudah setahun yang lalu kau mengatakan kita benar-benar harus berpisah. tapi betapa hatiku seperti batu, waktu setahun itu adalah hanya segelintir waktu yang tidak pernah bisa aku melupakan mu.
Setahun
aku berjuang dalam kesendirianku, berharap dirimu datang kembali. tapi, ya
entahlah apa yang terjadi. aku hanya bisa menangis sejadi-jadinya. walaupun aku
begini, meskipun aku menangis darah, sampai kapanpun kau tak pernah peduli dan
mau tau tentang rasaku dan betapa sakitnya berjuang melawan rasa tentang semua
kenangan kita. Kenangan itu tak semudah membalikkan telapak tangan membuangnya,
semuanya begitu berharga. Selama ini aku berjuang, didalam kejerihan. berharap
setiap angin malam yang lewat menyampaikan pesan kelubuk hatimu, tetapi rupanya
pintu hatimu telah dikunci oleh dia.
Tuhan...
ampunilah
dosa hambamu yang selalu mengeluh ini, semua ini bukanlah mauku Tuhan..
andai saja dia mengerti semuanya, mengerti tentang keadanku. ya, mungkin sampai kapan pun dia tak akan pernah mengerti karna dia tak mau tau tentang hatiku.
andai saja dia mengerti semuanya, mengerti tentang keadanku. ya, mungkin sampai kapan pun dia tak akan pernah mengerti karna dia tak mau tau tentang hatiku.
Setiap
malam, disetiap doaku, kuselipkan selalu namamu yang indah dihatiku. yang
kuharapkan dari pangeran hatiku agar tetap senantiasa dilindungi oleh yang
kuasa dan berharap dia untuk sedikit mengingatku yang sangat tertatih disetiap
penutup malam yang sangat sendu.
Didalam
alunan doaku, dirimu selalu hadir.
kumohon
dengarkanlah aku,
disini
selama satu tahun aku berjuang melawan rasa sakit ini.
apakah
kau mengerti perasaanku?
apakah
kau tau rasa sakitnya jadi aku?
apakah
tak terlintas dipikiranmu, akulah orang yang paling tulus menyayangimu?
seharusnya
kau mengerti tentang rasaku ini, kau pergi dengan dia. dan meninggalkan aku
sendiri dalam kesunyian. kau meninggalkan aku dengan luka yang sangat sakit tanpa kau tinggalkan
penawar lukanya, hingga dalam waktu setahun pun tak pernah bisa sembuh lukanya.
kemana
hatimu kau letak?
kau
biarkan aku merintih dalam tangisan dalam satu tahun ini? dan mungkin untuk
tahun-tahun berikutnya?
ya,
aku lemah karena semua ini.
puas?
Tuhan...
dengarkanlah
permohonanku, sampaikanlah salam hangatku malam ini untukknya.
bisikkanlah
kehatinya lewat malam yang sepi kalau aku sangat merindukannya lagi.
sangat-sangat
merindu Tuhan...
Bisakah
Kau kabulkan permintaanku ya Tuhan?
aku
Cuma bisa berharap.
setiap
aku mengingatnya, sesak itu selalu ada. kenangan itu tak terlupakan.
ya,
memang aku selalu dan akan tetap mencintainya.
dengarkanlah
permohonanku dalam doa.
malam
ini...
aku
benar-benar merindukannya Tuhan....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar